Dari seorang sahabat: Agusman Haryadi surni
email: neo_mhank_dcc@ yahoo.co. id
link : facebook
link : facebook
saya rindu dengan suasana "RUMAH" *kita* yang dulu.
"RUMAH" yang ku pilih sebagai tempat menjalani semuanya sejak pertama ku mengenal label "RUMAH" itu.
tempat di mana saya mendengarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus dari saudara-saudaraku yang lebih tua
di "RUMAH" itulah akhirnya saya bisa tau apa arti dari 'clrscr','readln' ,'return' dll.
yang saya dengar dari pembicaraan mereka di awal ku kenal mereka
yang awalnya saya kira takkan bisa mengerti apa yang mereka katakan.
"RUMAH" itu sangat berharga bagiku,
demi "RUMAH" sederhana itu kutinggalkan tempat yang jauh lebih mewah dari "RUMAH" itu.
itu pilihanku. "RUMAH" sederhana yang di dalamnya terdapat >HARTA< yang tak ternilai.
akankah ku lihat lagi suasana "RUMAH" itu seperti dulu lagi?
ataukah harus kulihat >HARTA< yang ada di dalam "RUMAH" itu berkurang sampai habis?
mudah-mudahan tidak.
mudah-mudahan >HARTA< yang kami ambil dari "RUMAH" itu tidak mengurangi isi dari "RUMAH" ber-label itu.
label yang selama ini kami junjung tinggi.
label yang selama ini membesarkan kami.
label yang selama ini membuat "RUMAH" itu tak di pandang sebelah mata.
label yang selama ini memberi arti di kehidupan kami.
saya sering mendengar suara peluit yang di tiupkan oleh kepala keluarga "RUMAH" itu,
suara itu sangat nyaring dan merdu, tapi apakah si BUNGSU mendengarnya?
ataukah si BUNGSU ini yang memang tak mengetahui bahwa itu suara pluit sang kepala keluarga?
mungkin karena banyaknya suara yang mereka dengar???
atau karena mereka terlalu jauh dari "RUMAH" itu??? sehingga suara peliut itu tak sampai di telinganya?? ?
mudah-mudahan besok jika kita kembali "RUMAH" itu,
kita bisa melihat penghuni "RUMAH" yang mengkerutkan dahi melihat script yang di mulainya sendiri.
dan sesaat kemudian tersenyum karena telah menyelesaikan sesuatu yang tidak semua orang bisa.
mudah-mudahan suasana "RUMAH" yang dulu dapat terulang lagi meski zaman telah berubah..
amin.....
"RUMAH" yang ku pilih sebagai tempat menjalani semuanya sejak pertama ku mengenal label "RUMAH" itu.
tempat di mana saya mendengarkan kata-kata yang tidak ada dalam kamus dari saudara-saudaraku yang lebih tua
di "RUMAH" itulah akhirnya saya bisa tau apa arti dari 'clrscr','readln' ,'return' dll.
yang saya dengar dari pembicaraan mereka di awal ku kenal mereka
yang awalnya saya kira takkan bisa mengerti apa yang mereka katakan.
"RUMAH" itu sangat berharga bagiku,
demi "RUMAH" sederhana itu kutinggalkan tempat yang jauh lebih mewah dari "RUMAH" itu.
itu pilihanku. "RUMAH" sederhana yang di dalamnya terdapat >HARTA< yang tak ternilai.
akankah ku lihat lagi suasana "RUMAH" itu seperti dulu lagi?
ataukah harus kulihat >HARTA< yang ada di dalam "RUMAH" itu berkurang sampai habis?
mudah-mudahan tidak.
mudah-mudahan >HARTA< yang kami ambil dari "RUMAH" itu tidak mengurangi isi dari "RUMAH" ber-label itu.
label yang selama ini kami junjung tinggi.
label yang selama ini membesarkan kami.
label yang selama ini membuat "RUMAH" itu tak di pandang sebelah mata.
label yang selama ini memberi arti di kehidupan kami.
saya sering mendengar suara peluit yang di tiupkan oleh kepala keluarga "RUMAH" itu,
suara itu sangat nyaring dan merdu, tapi apakah si BUNGSU mendengarnya?
ataukah si BUNGSU ini yang memang tak mengetahui bahwa itu suara pluit sang kepala keluarga?
mungkin karena banyaknya suara yang mereka dengar???
atau karena mereka terlalu jauh dari "RUMAH" itu??? sehingga suara peliut itu tak sampai di telinganya?? ?
mudah-mudahan besok jika kita kembali "RUMAH" itu,
kita bisa melihat penghuni "RUMAH" yang mengkerutkan dahi melihat script yang di mulainya sendiri.
dan sesaat kemudian tersenyum karena telah menyelesaikan sesuatu yang tidak semua orang bisa.
mudah-mudahan suasana "RUMAH" yang dulu dapat terulang lagi meski zaman telah berubah..
amin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar